Di tengah gemuruh ambisi yang memekakkan telinga, kesunyian seringkali dianggap sebagai tamu tak diundang yang membawa serta kecemasan. Kita terbiasa mengisi setiap celah hening dengan derau suara, takut berhadapan dengan gema pikiran sendiri yang memantul di dinding-dinding kesadaran. Padahal, justru di dalam senyap itulah semesta sedang berbisik, menyampaikan pesan-pesan purba yang tak pernah tersentuh oleh hingar-bingar duniawi.
Memeluk sepi bukanlah sebuah bentuk pengasingan, melainkan laku tirakat untuk menjernihkan mata batin yang keruh oleh debu-debu ilusi. Di sana, kita diajak untuk menanggalkan topeng-topeng sosial dan bercermin pada telaga nurani yang bening. Hanya ketika kita berani duduk bersila bersama kesendirian, kita akan menemukan jalan pulang menuju diri yang sejati, menemukan kedamaian yang tak tergoyahkan oleh pasang surut kehidupan.
Komentar (0)
Ingin bergabung dalam diskusi?
Login untuk berkomentarBelum ada komentar. Jadilah yang pertama!